KARANGANYAR - Kabupaten Karanganyar mencatat transaksi sebesar Rp326.033.750 selama pelaksanaan Solo Raya Great Sale (SRGS).
Meski demikian, angka ini belum mencerminkan keseluruhan nilai transaksi karena banyak data yang masih dalam proses pengumpulan.
Menurut keterangan dari Ketua Soloraya Great Sale Karanganyar, Fermy Ferdianto, sejumlah perusahaan besar seperti Rosalia Indah, Acidatama, PDAM, Bank Jateng, Aneka Usaha, BDK, Bank Karanganyar, dan BRI serta pengelola wisata belum seluruhnya menginput data transaksi mereka ke sistem.
“Insyaallah target Rp2 triliun bisa tercapai. Ini baru sebagian data, belum termasuk dari Gedung Wanita dan sebagian besar pasar tradisional,” ujar Fermy, Jumat (4/7/2025).
Diketahui bahwa pasar tradisional memberikan kontribusi cukup besar terhadap transaksi selama SRGS.
Rata-rata, setiap pasar mencatat transaksi harian antara Rp200 juta hingga Rp500 juta. Namun, belum semua pasar terintegrasi dengan sistem pembayaran digital QRIS.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah minimnya pemahaman masyarakat dalam menggunakan QRIS.
Banyak pembeli yang belum terbiasa dengan metode pembayaran digital ini, sehingga pihak tenant harus membantu secara manual.
“Karena belum terbiasa, transaksi digital jadi makan waktu. Banyak yang masih dilakukan manual, dan itu menghambat pencatatan otomatis,” jelas Fermy.
Pemerintah daerah bersama mitra perbankan dan pelaku usaha terus mendorong digitalisasi transaksi demi mewujudkan sistem ekonomi yang lebih efisien dan transparan.***