KARANGANYAR - Suasana Kabupaten Karanganyar kini terlihat jauh lebih meriah dan penuh warna. Sepanjang jalur Papahan hingga depan rumah dinas Bupati serta kawasan sekitar Gedung Wanita dihiasi deretan penjor yang menjulang anggun, menghadirkan nuansa estetika yang memikat mata siapa pun yang melintas.
Keberadaan ratusan penjor ini bukan sekadar hiasan biasa. Ini adalah bagian dari rangkaian acara Gelar Solo Raya Great Sale (SGS), sebuah event akbar yang bertujuan menggairahkan sektor ekonomi sekaligus memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas.
Koordinator Bidang Perdagangan SGS, Anton Sugiarto, menjelaskan bahwa pemasangan penjor-penjor ini sengaja dirancang untuk menarik perhatian publik.
"Begitu orang melihat penjor-penjor berdiri megah, pasti muncul pertanyaan, 'Ada apa di Karanganyar?'. Nah, dari situlah rasa penasaran itu membawa mereka untuk mengenal lebih jauh tentang SGS yang sedang berlangsung," jelas Anton dengan semangat.
Konsep ini diharapkan mampu menarik lebih banyak pengunjung ke Karanganyar, sekaligus menggerakkan roda perekonomian daerah secara signifikan.
Yang tak kalah menarik, proses pembuatan penjor ini melibatkan sekitar 100 pemuda dari 9 Karang Taruna yang tersebar di Karanganyar. Mereka bergotong royong merangkai 230 penjor, menciptakan harmoni antara pelestarian budaya dan penguatan ekonomi.
"Kami ingin anak muda paham, membuat penjor dan kembang mayang itu bagian dari tradisi yang harus terus dijaga. Dengan terlibat langsung, mereka tidak hanya melestarikan budaya, tapi juga ikut merasakan manfaatnya untuk pengembangan daerah," tambah Anton.
Antusiasme masyarakat terhadap SGS sudah terlihat sejak kirab pembukaan yang digelar di Solo pada Minggu, 30 Juni 2026. Acara itu sukses besar, menarik perhatian ribuan pengunjung.
Tak hanya itu, program andalan seperti "Karanganyar Go Market" juga telah berjalan dengan baik. Event ini menjadi mesin penggerak utama dalam upaya mengejar target transaksi fantastis, yaitu Rp 2 triliun selama gelaran SGS berlangsung.
Untuk mewujudkan target ambisius ini, panitia fokus memastikan seluruh transaksi di Karanganyar tercatat secara akurat.
"Kami siap menurunkan tambahan relawan ke pasar-pasar, toko-toko, hingga sentra UMKM, demi memastikan semua transaksi terdokumentasi dengan baik. Ini penting agar target benar-benar tercapai," tegas Anton.
Hadirnya deretan penjor yang menghiasi Karanganyar bukan hanya mempercantik kota, tapi juga menjadi simbol kuat kolaborasi antara pemerintah daerah, generasi muda, dan seluruh lapisan masyarakat.
Ini adalah bukti nyata bahwa pelestarian budaya bisa berjalan selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Tradisi tidak hanya menjadi warisan, tetapi juga menjadi kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih sejahtera bagi Karanganyar.