Pengguna QRIS atau pembayaran non tunai diharapkan dapat meningkat pada momen Solo Great Sale 2022.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Surakarta, Nugroho Joko Prastowo menjelaskan, pihaknya ingin meningkatkan pembayaran non tunai di Solo Great Sale 2022 pada 25 September - 30 Oktober 2022.

Jika di tahun lalu pihaknya menekankan pada sisi merchant, kini penekanan lebih ke sisi customer.

"Kalau merchant sudah tahu, tahun ini kami lebih menargetkan customer-nya," jelasnya saat ditemui Sabtu (24/9/2022) di Kantor Kadin Surakarta.

Event semacam ini terbukti cukup efektif meningkatkan pembayaran non tunai.

"Tahun lalu setelah dikenalkan sebulan sebelumnya pengguna QRIS meningkat drastis. Masyarakat semakin tahu bertransaksi menggunakan QRIS," tuturnya.

Pembayaran non tunai membuat transaksi menjadi semakin efisien.

Terbukti di saat pandemi, dimana pergerakan dibatasi, non tunai menjadi alat pembayaran yang tetap mampu membuat ekonomi bergerak.

"Dari pandemi, digitalisasi akan meningkatkan transaksi ekonomi," terangnya.

Pembayaran non-tunai sebenarnya telah digalakkan sebelum pandemi.

"QRIS mulai 2019. Namun pengikutnya masih sedikit," jelasnya.

Ia mencatat, di Solo Raya akhir 2020 baru sekitar 120.000 tenant yang terdaftar.

"Sebelumnya 40.000. Tahun 2021 langsung meningkat 280.000. Sampai saat ini 360.000. Ada akselerasi sangat signifikan dalam dua tahun," tuturnya.

Menurutnya, kuncinya pada pembiasaan.

"Bagaimana membiasakan, kalau tidak dibudayakan tidak digunakan," terangnya.

Di Jateng pada akhir tahun 2021 tercatat ada 750 ribu nomor handphone pengguna Qris.

"Sekarang sudah menjadi 2.060.000. Dari 2 juta itu tulang punggung Semarang dan Solo Raya," terangnya.

Salah satu anggota Bidang IT Solo Great Sale, Agung Dirmansyah menjelaskan aplikasi SBS Go 2.0 telah secara penuh terintegrasi dengan QRIS.

"SBS Go fully integrated dengan QRIS. Harapannya promo yang didaftar akan menarik customer untuk melakukan transaksi," jelasnya.

Sumber : WahanaNews.co