KARANGANYAR - Perubahan strategi sederhana berbuah manis dalam gelaran Karanganyar Go Market Soloraya Great Sale (SGS) 2025 di Kabupaten Karanganyar.
Tanpa QRIS, perputaran uang selama Karanganyar Go Market SGS melonjak drastis. Dalam waktu singkat, Karanganyar Go Market memberikan sumbangan angka lebih dari lima puluh persen dari nilai transaksi Rp 1,4 miliar yang tercatat dalam aplikasi SGS Go hanya dari sektor UMKM dan pasar tradisional.
Angka tersebut jauh di atas prediksi awal dan jadi sorotan banyak pihak. Meskipun penggunaan Qris masih tetap di berlakukan.
““Awalnya kami terapkan QRIS, tapi ternyata tidak berjalan optimal di lapangan. Banyak yang akhirnya lebih nyaman menggunakan uang tunai, jadi kami putuskan seluruh transaksi dilakukan secara cash,” terang Anton Sugiarto, Koordinator Perdagangan Karanganyar Go Market Soloraya Great Sale wilayah Karanganyar, pada Minggu (6/7/2025).
Metode pembayaran tunai di Karanganyar Go Market SGS justru membuka ruang transaksi lebih luas. Banyak pelaku UMKM dan pembeli merasa lebih leluasa tanpa batasan teknis yang sering menyertai sistem digital.
Anton menjelaskan, sebelumnya sistem QRIS sempat diterapkan di Karanganyar go Market SGS, namun responnya kurang maksimal.
Setelah beralih ke sistem tunai, antusiasme publik dan mitra usaha meningkat drastis. Meskipun demikian, cashless akan tetap disosialisasikan kepada masyarakat.
“Transaksi awal hanya ratusan juta. Setelah diganti tunai, langsung naik ke miliaran,” katanya.
Bahkan angka Rp 1,4 miliar itu belum mencakup sektor industri besar yang baru akan dilibatkan pada minggu kedua gelaran SGS.
Salah satu magnet utama dalam SGS Karanganyar adalah Go Market, sebuah ruang terbuka bagi UMKM untuk memamerkan produk unggulan. Acara ini digelar di beberapa lokasi strategis dan menampilkan ribuan produk lokal mulai dari makanan, kerajinan, hingga busana.
Berdasarkan data sementara, Go Market sudah menarik lebih dari 30.000 pengunjung sejak dibuka. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah menjelang puncak acara.
"Kami ingin SGS jadi tonggak kebangkitan ekonomi rakyat. Karanganyar Go Market bukan cuma ajang jualan, tapi panggung besar UMKM lokal,” ujar Anton.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor dan antusiasme masyarakat yang tinggi, Karanganyar menargetkan total perputaran uang selama SGS mencapai Rp 2 triliun.
Target ini bukan sekadar angka, tapi cerminan optimisme bahwa UMKM mampu jadi motor utama ekonomi daerah.