KARANGANYAR - Kabupaten Karanganyar jadi daerah paling antusias dalam perhelatan Soloraya Great Sale (SGS) 2025. Tak tanggung-tanggung, tercatat 674 tenant dari Karanganyar ambil bagian dalam event tahunan tersebut—jumlah tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lain se-Soloraya.
Sebagai perbandingan, Solo hanya mencatat 99 tenant, disusul Sragen (78), Wonogiri (64), Sukoharjo (58), Klaten (45), dan Boyolali (14).
Kesiapan Karanganyar tak hanya terlihat dari jumlah peserta. Untuk menyemarakkan event, sebanyak 500 penjor akan dipasang mulai 29 Juni 2025. Penjor ini membentang dari Papahan hingga Rumah Dinas Bupati Karanganyar dan akan menghiasi kota selama satu bulan penuh hingga 30 Juli.
“Ini jadi simbol semangat dan kekompakan Karanganyar dalam menyambut SGS. Semua elemen dilibatkan, dari 17 kecamatan, 177 desa, hingga 29 OPD,” ujar Fermi Ardianto, Ketua Panitia SGS Karanganyar, Rabu (26/6/2025).
SGS Karanganyar tahun ini bertepatan dengan malam 1 Suro. Tradisi budaya akan dihadirkan lewat jamason pusaka Kyai Pamot, peninggalan Mangkunegaran yang sakral.
Prosesi akan dilangsungkan pada malam 29 Juni. Bupati, wakil bupati, hingga para kepala OPD akan turut dalam kirab pusaka, membawa masing-masing keris pribadi. Kirab dimulai dari Papahan menuju Gedung Kebudayaan, menggunakan delman dan berjalan kaki, dan diakhiri dengan pameran keris.
Soloraya Great Sale akan dibuka serentak pada 29 Juni pagi di Solo, sementara pembukaan di Karanganyar dilakukan 29 Juni sore, bersamaan dengan prosesi jamasan pusaka. Beragam acara siap digelar, mulai dari pameran kopi, teh, kerajinan tangan, hingga kuliner khas Karanganyar.
Sebagai puncak acara Soloraya Great Sale, grup musik Guyon Waton akan tampil memeriahkan SGS Karanganyar pada 26 Juli di Alun-Alun Karanganyar.
“Karanganyar akan tampil all out. Selain promosi ekonomi, ini momen untuk menunjukkan kekayaan budaya dan potensi daerah,” tegas Fermi.